Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat dan Pengarusutamaan Gender (PUG)
Dra. ASMIDA, M.Pd.
Saat mengikuti kegiatan Pendidikan kewirausahaan dan PUG tahun 2012 di hotel Furaya Pekanbaru-Riau
laki-laki dan perempuan itu memang berbeda tapi tidak untuk dibedakan
yang kodrat itu hanya menyangkut 4 hal:
1. menstruasi
2. mengandung
3. melahirkan
4. menyusui
Masalah gender menurut penulis sangat penting disikapi secara bijak dan tidak bisa dipandang sebelah mata, kalau kita ingin generasi muda kita kedepannya berpikir lebih maju dari pada pendahulunya, yaitu pendidik dirumah seperti orang tua, mak cik, mak usu,mak ngah dsbnya, pendidik disekolah seperti guru dan pendidik di masyarakat yaitu lingkungan. Kita harus mampu mendudukkan masalah bahwa masalah gender adalah masalah peran yang bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Beberape contoh berikut mudah-mudahan dapat menambah wawasan kite akan pentingnya pengarusutamaan gender.
Contoh: laki-laki dapat menjadi Presiden kalau dia mempunyai kemampuan otak ((kognitif) bagus. Hal tersebut juga berlaku untuk Perempuan. Baru-baru ini di Pekanbaru khususnye, salah satu calon walikotanya adalah Perempuan, terlepas kalah atau menang Ibu Septina Primawati Rusli menunjukkan pada kita Perempuan juga mampu dikancah politik. Latar belakang kehidupan orang tua yang bergelimang politik, pendidikan, kepedulian yang tulus, mengantarkan seorang Septina menjadi pribadi yang tangguh. Selain itu masih banyak lagi perempuan yang bahu membahu dalam kancah politik dengan laki-laki sebut saje Nurul Arifin, Rieke Diah Pitaloka, Sri Mulyani dan masih banyak lagi perempuan-perempuan tangguh dengan berbagai profesi luput dari pengamatan kita. Perempuan juga mampu memegang jabatan penting di pemerintahan, kalau kita mau membuka sedikit saja wawasan berpikir betapa banyak perempuan dipenjuru negeri ini khususnya di Pekanbaru yang telah berhasil dalam berbagai profesi.
Contoh lain tentang gender, kalau kita mau membuka mata hati lihatlah disekeliling kita, baik langsung maupun melalui media masa begitu banyak seorang perempuan karena berbagai faktor memutuskan untuk bertungkus lumus membesarkan anak-anaknya sendirian. Hal tersebut menjadi salah satu gambaran perempuan juga mampu menjadi kepala keluarga.
Contoh lain lagi dibeberapa daerah perempuan mampu bekerja disawah atau ladang, malahan di beberape daerah hanya perempuan yang bekerja di sawah, sedangkan laki-lakinya lebih banyak main domino, perempuan juge mampu menakik getah, perempuan mampu mencari ikan disungai dsbnya. Dengan demikian menurut penulis tidak ada yang salah dengan gender kecuali istilahnya agak asing ditelinga sebagian orang. Kedepan dengan semakin baiknya pendidikan kita berharap kalimat-kalimat yang melemahkan dan meremehkan kemampuan perempuan tidak ada lagi apapun alasannya.
Fhoto Koleksi Pribadi:
Aku (Dra. ASMIDA, M. Pd) bersama salah seorang nara sumber PUG
Fhoto Koleksi Pribadi:
Aku (Dra. ASMIDA, M. Pd) dan kawan-kawan dari salah satu kabupaten di Prof. Riau bersama salah seorang nara sumber PUG
Fhoto Koleksi Pribadi:
Aku (Dra. ASMIDA, M. Pd) dan kawan-kawan dari salah satu kabupaten di Prof. Riau bersama salah seorang nara sumber PUG
Fhoto Koleksi Pribadi:
Aku (Dra. ASMIDA, M. Pd) dan kawan dari salah satu kabupaten di Prof. Riau bersama Ibu Dra. Lena Farida, M. Si, salah seorang nara sumber PUG
Fhoto Koleksi Pribadi:
Aku (Dra. ASMIDA, M. Pd) dan kawan dari salah satu kabupaten di Provinsi Riau bersama Ibu Dra. Lena Farida, M. Si, salah seorang nara sumber PUG
Fhoto Koleksi Pribadi:
Aku (Dra. ASMIDA, M. Pd) dan kawan-kawan dari kabupaten di Provinsi Riau
Fhoto Koleksi Pribadi:
Aku (Dra. ASMIDA, M. Pd) selesai istirahat siang
laki-laki dan perempuan itu memang berbeda tapi tidak untuk dibedakan
yang kodrat itu hanya menyangkut 4 hal:
1. menstruasi
2. mengandung
3. melahirkan
4. menyusui
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar