GAYA
KEPEMIMPINAN
Oleh:
Dra. ASMIDA, M. Pd
Staf
Bidang Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru
Menurut Stoner dalam Pasolong. H (2010;37), gaya
kepemimpinan (leadership style) adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai
oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja. Lebih lanjut
Stoner membagi gaya kepemimpinan menjadi dua yaitu:
1) Gaya yang berorientasi pada tugas
mengawasi pegawai secara ketat untuk memastikan tugas dilaksanakan dengan
memuaskan. Pelaksanaan tugas lebih ditekankan pada pertumbuhan pegawai atau
kepuasan pribadi
2) Gaya yang berorientasi pada pegawai
lebih menekankan pada memotivasi ketimbang mengendalikan bawahan. Gaya ini
menjalin hubungan bersahabat, saling percaya, dan saling menghargai dengan
pegawai yang sering kali diizinkan untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan
yang mempengaruhi mereka.
Menurut Thoha Stoner dalam Pasolong. H (2010;37), gaya
kepemimpinan adalah merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada
saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Sedangkan Ermaya
dalam Pasolong. H (2010;37), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan
bagaimana cara mengendalikan bawahan untuk melaksanakan sesuatu. Pendapat Hersey dan Blanchard masih dalam sumber yang
sama mengatakan gaya kepemimpinan adalah pola- pola perilaku konsisten yang
mereka terapkan dalam bekerja dengan dan melalui orang lain seperti
dipersepsikan orang-orang itu.
Menurut
Pasolong. H (2010;37) yang disimpulkan dari beberapa pendapat para ahli
mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan oleh
seorang pemimpin dalam mempengaruhi,
mengarahkan, mendorong dan mengendalikan bawahannya dalam rangka pencapaian
tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Dari
beberapa pendapat tersebut penulis
berpendapat bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu
teknik yang dilakukan oleh pemimpin agar orang yang dipimpinnya mengerjakan apa
yang ditugaskan secara bertanggung jawab sehingga tujuan dari organisasi
tercapai. Hal ini juga bermakna antara lain seorang pemimpin harus mempunyai
kemampuan melihat, membaca potensi yang dimiliki oleh anggotanya dan menempatkan
tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anggota
tersebut.
Hal tersebut senada dengan yang dikemukakan oleh Rivai. V
dan Mulyadi. D (2010:120) yang menyatakan salah satu syarat seorang pemimpin
berhasil memimpin organisasi secara efektif adalah mempunyai keahlian untuk
mengorganisasi dan menggerakkan bawahan secara bijaksana dalam mewujudkan
tujuan organisasi serta mengetahui dengan tepat kapan dan kepada siapa tanggung
jawab dan wewenang akan didelegasikan.
Sekianlah
Pekanbaru, 26 Oktober 2012, Jam 01. 14 Wib.
Sumber:
Pasolong. H. (2010) Kepemimpinan Birokrasi. Alfabeta:
Bandung
Rivai.
V dan Mulyadi. D (2010 ). Kepemimpinan
dan Perilaku Organisasi. Edisi Ketiga. Rajawali Pers: Jakarta.