Jumat, 21 Desember 2012

Dra. ASMIDA, M. Pd; Isu Kiamat Suku Maya Untuk Berbenah Diri


Isu Kiamat Suku Maya Untuk Berbenah Diri
Oleh:

Dra. ASMIDA, M. Pd

Staf Bidang Pengembangan PLS Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru


Isu kiamat  meyeruak dari segale penjuru, tak peduli dari kelas ekonomi apepun semue berkomentar “kiamat semakin dekat” hal ini diperkuat lagi salah satunya dengan film layar lebar, yang sangat menghebohkan. Dari anak-anak sampai orang tua, kaye, miskin semuenye berebutan menonton film tersebut, berbagai komentarpun muncul, ada yang percaya begitu saja, ada juga yang tidak, termasuk penulis yang tidak percaye, sesuai keyakinan agama penulis, selain itu juge tidak menonton secare khusus film tersebut.
Berbagai bantahan dari pemuka agama, semakin menambah jayanya film tersebut juga semakin menambah heboh akan adanya isu kiamat, tanggal 21 Desember 2012 hari jumat. Menurut pengamatan penulis, akibat isu kiamat tersebut sedikit sebanyak tanpa disadari, mungkin saja telah mempengaruhi keyakinan kita akan makna kiamat sebenarnya.
Rupanye hari yang disibukkan umat manusia  sedunia  akhir-akhir ini, bertepatan dengan tanggal 21 Desember 2012 hari jumat, berakhirnye kalender suku maya, yang penulis simak dari salah satu tayangan TV swasta, disela istirahat siang dikantor (kesibukan beberape hari ini, kadang-kadang tak sempat lagi melirik koran di rumah yang teduduk manis dekat kursi rebah, jangankan membace sampai rumahpun dah tegeletak penat), berbagai cara manusia mempersiapkan diri untuk menyambut kiamat, seperti yang ditulis http://id.berita.yahoo.com/kiamat-2012-lima-situs-maya-ini-wajib-dikunjungi-052405676.html diakses 22 Desember 2012 menyatakan sebagian orang masih mempersiapkan datangnya kiamat dengan caranya sendiri, mulai dari membangun bungker, membeli masker gas, hingga sedia makanan bertahan hidup.  Tak kalah menarik dari hal tersebut, salah satu warga Cina, Liu Qiyuan seperti yang dikutip dari Haluan Riau terbitan Selasa, 18 Desember 2012 halaman 29, yang menciptakan bola raksasa untuk menghadapi kiamat dan mengklaim bola raksasa tersebut bisa dimasuki 14-30 orang dan tahan hantaman gelombang setinggi 1000 meter.
Penulis tersenyum melihat berbagai ulah tersebut, tapi itulah keyakinan mereka kita harus menghargainye,  walau sebetulnye  kalaulah kiamat yang sebetulnye terjadi yang ditandai datangnye dajal bermate satu seperti yang selalu dikatekan (almh) mak penulis Hjh. Tengku Sribanun, waktu kami kecik dulu, yang penulis simpulkan saat memasuki  usia remaja, tak ade satupun yang mampu diselamatkan, apekah orang tue, anak, kakak beradik, suami, istri, sahabat, orang yang disayangi semuenye akan bercerai berai. Hal tersebut penulis maknai salah satunye adalah, apapun yang kite lakukan, pertanggung jawaban kite pada Allah SWT, sang pemilik jagat raya beserta isinya. Rahasia Allah SWT tidak ada satupun yang mampu menetapkannye, walau die telah memberi tande-tandenye.
Namun terlepas dari hal tersebut, menurut penulis banyak pembelajaran yang dapat kita simak tentang beberape kemajuan peradaban suku maya, yang penulis kutip dari: http://id.berita.yahoo.com/kekayaan-peninggalan-sejarah-suku-maya-033323447.html diakses 22 Desember 2012 sebagai berikut:
Kalender Maya "Long Count" mengatakan sebuah era yang berusia lebih dari 5.000 tahun berakhir pada 21 Desember. Masih dalam sumber yang same seperti yang diungkapkan antropolog Guatemala, Alvaro Pop, anggota United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues, kepada AFP,  "Kalender Maya bukan hanya soal perhitungan detik, menit dan jam," juga merupakan model yang menunjukkan "gerakan benda langit dan caranya memengaruhi kehidupan manusia”.
Seterusnye dinyatakan keahlian tersebut  memungkinkan peradaban kuno Maya mendeteksi pengaruh benda langit pada pasang surut air laut, kelahiran dan tanaman, selanjutnya dinyatakan kontribusi peradaban kuno — yang mencapai puncaknya antara tahun 250 hingga 900 — jauh melampaui pemahaman mereka tentang bintang-bintang, menyentuh segala hal mulai dari arsitektur hingga tekstil dan makanan.
Masih dalam sumber yang sama dinyatakan bahwa suku Maya adalah yang pertama menanam jagung sekitar 3.000 tahun lalu, selain itu suku Maya juga menjadi suku pertama yang menggunakan dan mengembangkan kakao dan, menurut beberapa orang, mereka mencetuskan ide membuat permen alami dari pohon daerah tropis dan merupakan pendahulu dari permen karet, keturunan mereka, terutama di Guatemala, juga dikenal dengan kain warna-warni mereka, yang "merupakan ekspresi kehidupan paling indah dan eksplosif di benua ini dan di dunia," peradaban lainnye suku maya memiliki bahasa tulis dan secara total, suku Maya berbicara 36 bahasa sepanjang sejarah mereka dan di daerah berbeda-beda, begitu pule dengan kecemerlangan arsitektur Maya yang dapat dilihat reruntuhan dari perkotaan besar dan pusat-pusat agama seperti Chichen Itza di semenanjung Yucatan, Meksiko, Tikal di Guatemala, Copan di Honduras dan Tazumal di El Salvador berdiri sebagai contoh kecemerlangan arsitektur Maya. 
Kecemerlangan suku Maya mulai dari arsitektur hingga tekstil dan makanan, bile kite simak tidak kalah dari negara kita Indonesia, banyak situs sejarah di negeri ini yang harus dikaji keberadaannya melalui peninggalan sejarah yang ditemukan baik secara langsung maupun tidak langsung (biasenye oleh para petani), salah satu contoh di Provinsi Riau, adenye Candi Muara Takus, begitu pule bahasa melayu yang pengucapannye beragam antare melayu daerah kepulauan dan daratan, selain itu  berbagai jenis makanan daerah seperti makanan dari sagu di Selatpanjang yang hampir tidak diketahui secara umum, seperti sempolet, kepurun yang sangat baik untuk pencernaan sebagai makanan pembuka bagi orang yang makanan pokoknye nasi, maupun untuk makanan pokok.
Dengan demikian khususnye untuk generasi muda yang mau belajar, jadikan moment isu kiamat suku maya untuk berbenah diri sesuai kompetensi masing-masing, dengan berbagai profesi agar negeri ini tidak kosong tanpa makna sebetulnye.

Sekianlah.

Pekanbaru, 21 Desember s.d 22 Desember 2012.
Selamat Hari Ibu Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar