Matematika:
Sebagai ilmu bantu dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh:
Staf Bidang Pengembangan PLS Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru
Seperti
yang telah penulis tulis dalam http://l2pts.blogspot.com/2012/05/dra-rm-asmida-m-pd-sepokok-tebu-gule.html
bahwa Matematika
itu adalah seni dan bahasa simbol. Komunikasi yang sangat indah pada dasarnya
terjalin oleh untaian komunikasi matematika yang menumbuhkan penalaran yang
bermuara pada berpikir kritis. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh
Prof . Dr. Utari Sumarmo salah
seorang guru besar FPMIPA UPI yang menyatakan Matematika mempunyai arti yang
beragam, bergantung kepada siapa yang menerapkannya selanjutnya Prof . Dr. Utari Sumarmo menyatakan salah satu pengertian
matematika adalah sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis, serta sikap yang
terbuka dan obyektif.
Walau
tidak semue orang menyenangi matematika karena kemampuan atau daya
tangkap, minat dan bakat manusia berbeda-beda, namun pengenalan
matematika sejak dini harus digalakkan melalui berbagai cara yang dikaitkan dalam
kehidupan peserta didik sehari-hari. Hal tersebut senada
dengan yang diungkapkan Prof .
Dr. Utari Sumarmo yang menyatakan bahwa arti matematika yaitu Sebagai ilmu bantu
dalam ilmu lain/ kehidupan sehari-hari. Dengan demikian matematika sebagai ilmu bantu dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa dilepaskan dan saling berkaitan, pendidiklah yang mengemas atau membuat skenario pembelajarannya sedemikian rupa sehingga pembelajaran tersebut bermakna terutama pada anak-anak Paud.
Menurut penulis yang lebih bagus lagi
bila pembelajaran yang dirancang oleh guru Paud tersebut adalah lingkungan yang
dikenal oleh anak-anak Paud tersebut, sehingge memperkecil kemungkinan kesalahan atau
mereke tidak menghayal atau meraba-raba.
Berikut adalah beberape contoh yang
dapat menjadi gambaran bagi Guru Paud untuk mengasah daya nalar peserta didik dalam berbagai kegiatan bermain dan belajar. Kegiatan ini terinspirasi salah satunye dari pembelajaran B. Inggris yang ditampilkan oleh Miss Mel dari Africa Selatan dan Miss Katja dari Jerman, sebelum penulis berangkat ke Bandung tahun 2007 untuk melanjutkan S2 dalam Pendidikan Matematika di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Adapun salah satu kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajarannya adalah Kegiatan Mengamati Gambar. atau cerita yang terjadi dalam gambar. Namun harus diingat oleh pendidik, kegiatan tersebut disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Kegiatan mengamati gambar bisa dilakukakan
pendidik misal dengan memperagakan beberapa gambar secara bertahap, misal sebagai contoh dapat dilihat pada beberapa gambar berikut (Gb. 1 s.d Gb. 11). Ajak mereka bercerita apa yang nampak dalam gambar dengan bahasa anak PAUD. Ingat peserta didik harus sangat sabar dalam membimbing anak-anak yang sudah pasti mempunyai beragam karakter, dan terdiri dari orang tua yang mempunyai berbagai latar belakang pendidikan, ekonomi dsbnya. Dibutuhkan kompetensi profesional pendidik, agar tujuan kegiatan mengamati gambar dapat tercapai.
Berikut beberape gambar sebagai taraf pengenalan awal peserta didik tentang Matematika (Berhitung).
Berikut beberape gambar sebagai taraf pengenalan awal peserta didik tentang Matematika (Berhitung).
GAMBAR 1: Dra. ASMIDA, M. Pd
di Objek Wisata Trans Studio
GAMBAR 4: Dra. ASMIDA, M. Pd
di Objek WisataTrans Studio
GAMBAR 5: Anggi berkodak ria sebelum meneruskan perjalanan ke Pekanbaru
GAMBAR 6. Dra. ASMIDA, M. Pd bersama Badut di Objek Wisata TMII
GAMBAR 7: Dea, Nia dan Yola di Objek WisataTrans Studio
GAMBAR 8: Dea dan Nia di Objek Wisata TMII
GAMBAR 9:
Dra. ASMIDA, M. Pd bersama beberapa kawan-kawan dari LPK dan guru Paud di Objek Wisata Ciater
Gambar 10: Kucing
Fhoto koleksi teman disalah satu kabupaten di Provinsi Riau
Gambar 11: Kucing
Fhoto koleksi teman disalah satu kabupaten di Provinsi Riau
Amati setiap kemajuan peserta didik dalam kegiatan tersebut. Misal dari hasil pembelajaran beberapa kali pertemuan didapat kemajuan peserta didik, seperti berikut:
1. peserta didik mampu membedakan warna merah, hijau, coklat, orange, biru, hitam, kuning, hijau dsbnye
2. peserta didik mampu membedakan ekspresi orang ketawa, sedih, diam, mengangkat tangan dsbnye
3. peserta didik mampu mengenal berbagai kegiatan di gambar seperti orang naik sepeda, makan, adanya kedai tempat berjualan makanan dsbnya.
4. peserta didik mampu mengenal pohon dsbnya.
5. peserta didik mampu mengenal BUS dsbnya
6. peserta didik mampu mengenal Badut dsbnya
7. peserta didik mampu mengenal tas yang disandang pakai tali panjang dsbnya
8. peserta didik mampu mengenal kucing dsbnya
dstnye.
Kegiatan tersebut dilakukan secara bertahap sampai beberape kali pertemuan, setelah peserta didik paham baru dilanjutkan pada kegiatan berikutnya, misal pada gambar 4 , kita ajak peserta didik melihat berapa orang yang duduk di kursi, duduk dibawah, berjalan, berdiri dsbnya. Dengan demikian secara bermain kita mengajarkan peserta didik belajar berhitung walau dalam taraf pengenalan.
Catat lah kemajuan peserta didik tersebut, selain sebagai umpan balik bagi pendidik PAUD, juga dapat digunakan sebagai laporan kepada orang tua untuk kemajuan anaknya baik secara lisan misal saat orang tua menjemput anaknya maupun secara tulisan beberapa bulan sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar