ISU-ISU PENTING DIDALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
TINGGI
TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH:
MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI
Dosen:
Prof.Dr.
MUCHLIS R. LUDDIN, MA
Oleh:
ASMIDA
NomorRegistrasi: 7617101479
PROGRAM STUDI DOKTOR (S3)
MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012
ISU-ISU PENTING DIDALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
TINGGI
Oleh:
ASMIDA / 7617101479/ S-3 MP UNJ
HP: 08127620849
Menurut pendapat
saya isu yang paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi adalah tentang
inovasi. Berbicara inovasi, berarti kita juga berbicara mengenai kreativitas,
berpikir kritis, problem solving.
INOVASI
Menurut Prof. Azis (http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/inovasi
pendidikan/diakses 15 januari2012 ). Inovasi berarti
mengintrodusir suatu gagasan maupun teknologi
baru, inovasi merupakan genus dari change yang berarti perubahan. Inovasi dapat
berupa ide, proses dan produk dalam berbagai bidang. Contoh bidangnya adalah
: Managerial, Teknologi, Kurikulum.
Dengan
demikian inovasi kemampuan seseorang untuk melakukan suatu penemuan (bukan penemuan
yang benar-benar murni baru), tapi penemuan yang berawal atau terinspirasi dari
penemuan sebelumnya sebagai landasan. Hasil konstruksi yang diperolehnya dapat dipergunakan
dalam berbagai kegiatan misanya: salah satu cara guru untuk menarik minat siswa
didalam belajar geometri.
Guru dapat mengkonstruksi
pembelajarannya dengan menggunakan pendekatan realistic. Dimana guru dituntut kemampuannya
untuk mengkaitkan materi geometri kedalam masalah nyata yang sudah dikenal oleh
peserta didiknya.
KREATIFITAS
http://nadhirin.blogspot.com/2009/03/manajemen-perserta-didik-dalam.html
diakses 14 jan 2012. Menyatakan bahwa: kebutuhan akan kreativitas
tampak dan dirasakan pada semua kegiatan manusia. Perkembangan akhir dari kreativitas
akan terkait dengan empat aspek, yaitu: aspek pribadi, pendorong, proses dan produk.
Kreativitas akan muncul dari interaksi yang unik dengan lingkungannya. Kreativitas
adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan
(masalah) ini, menilai dan mengujinya.
Menurut pendapat
saya, dalam mewujudkan proses kretivitas yang paling penting adalah dimulai dari
diri sendiri sesuai kapasitas yang dimiliki. Namun untuk itu diperlukan
kemampuan personal yang belum tentu semua orang memilikinya. Disinilah letak peran
guru untuk mendorong kemampuan peserta didiknya sesuai dengan kapasitas mereka,
sehingga diharapkan menimbulkan kreativitas.
Seperti yang diungkapkan utamimunandar dan imam musbikin, dalamhttp://www.aryesnovianto.com/2010/12/pengertian-kreativitas-menurut-utami.htmldiakses
15 januari 2012 menyatakan:
Walaupun ada pengakuan
ilmiah terhadap pentingnya kreativitas, namun hingga kini hanya sedikit sekali penelitian
yang telah dilakukan. Hal itu disebabkan adanya kesulitan metodologi dan karena
adanya keyakinan bahwa kreativitas adalah suatu faktor bawaan individual
sehingga hanya sedikit yang dapat dilakukan untuk mengendalikannya.
Menurut Utami Munandar kreativitas adalah suatu
kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai
kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada
sebelumnya. Sedangkan menurut Imam
Musbikin, kreativitas adalah kemampuan memulai ide, melihat hubungan
yang baru, atau tak diduga sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang
tak sekedar menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan mendapatkan
pertanyaan baru yang perlu di jawab.
BERPIKIR
KRITIS
http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/12/04/mewujudkan-siswa-yang-berpikir-kritis-dan-kreatif-melalui-pendekatan-problem-solving/diakses 15 januari 2012 memaparkan
tentang berpikir kritis sebagai berikut: Berpikir kritis merupakan suatu proses penggunaan kemampuan
berpikir secara efektif yang dapat membantu seseorang untuk membuat,
mengevaluasi serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini atau dilakukan
siswa.
Dari pengertian berpikir tersebut dapat diambil kriteria berpikir kritis, yaitu (1)
Berpikir terbuka, menghindari pemikiran sempit, membiasakan mengeksplorasi
opsi-opsi yang ada; (2) Rasa ingin tahu intelektual, ditunjukan dengan kebiasaan
bertanya, merenungkan, menyelidiki dan meneliti; (3) Perencanaan dan strategi,
menyusun rencana, menentukan tujuan, mencari arah untuk menciptakan hasil; (4) Kehati-hatian
intelektual, adanya upaya mengecek ketidak akuratan atau kesalahan, bersikap cermat
dan teratur.
Salah satu cara pendekatan dalam pembelajaran
untuk dapat mewujudkan siswa dapat berpikir kritis dan kreatif yaitu dengan
pendekatan problem solving.
PEMECAHAN
MASALAH (PROBLEM SOLVING)
http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/12/04/mewujudkan-siswa-yang
berpikir-kritis-dan-kreatif-melalui-pendekatan-problem-solving/diakses 15
januari 2012, menyatakan tentang pendekatan
problem solving sebagai berikut:
Pendekatan
problem solver merupakan
sebagai proses pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah,
dimana problem yang harus diselesaikan tersebut bisa dibuat-buat sendiri oleh
guru, dapat pula masalah yang sudah dialami siswa dan adakalanya fakta nyata
yang ada di lingkungan kemudian dipecahkan dalam pembelajaran di kelas, dengan berbagaicara
dan teknik.
Menerapkan pendekatan problem solver
memerlukan aspek-aspek yang dipenuhi.(1) keaktifan siswa, karena keaktifan
siswa dalam pembelajaran dapat menumbuhkan konsep-konsep pengetahuan yang
dipelajari. (2) kreatifitas, dengan berkreatifitas dapat menghantarkan daya
pikir kritis dalam memecahkan masalah. (3) metode dan teknik pembelajaran,
hal ini akan mempengaruhi keberlangsungan pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pembelajaran.
Adapun cara yang ditempuh dalam pembelajaran problem solving
diantaranya: (1) Identifikasi masalah, mencoba mengelompokan dan mengerti
masalah yang dihadapi oleh siswa; (2) Mencari solusi alternatif, mencoba
menemukan solusi bersama siswa (guru pertama memberikan contoh sebagai pancingan
supaya siswa dapat berpikir kritis) (3) Mengambil keputusan, membandingkan
solusi yang terbaik kemudian mengambil keputusan solusi yang tepat bersama siswa
(guru sebagai pembimbing supaya yang mencari solusi adalah dari siswa sendiri,
hal ini untuk siswa supaya dapat berpikir kritis). (4) Mengimplementasikan solusi
dan pembuktian, mencoba mempraktekan solusi yang sudah disepakati bersama.
SUMBER:
http://www.aryesnovianto.com/2010/12/pengertian-kreativitas-menurut-utami.html
diakses
15 januari 2012
http://uharsputra.wordpress.com/pendidikan/inovasi-pendidikan/
diakses 15 januari 2012
http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/12/04/mewujudkan-siswa-yang-berpikir-kritis-dan-kreatif-melalui-pendekatan-problem-solving/diakses
15 januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar